Daftar 15 Perusahaan Pertambangan Terbesar di Indonesia -->

Daftar 15 Perusahaan Pertambangan Terbesar di Indonesia

20 Juli 2023

  Perusahaan pertambangan di Indonesia menjadi salah satu sektor yang sangat penting karena mendukung berbagai faktor dalam kehidupan bernegara. Pasalnya, perusahaan ini memproduksi sumber daya alam dan kandungan mineral seperti pengelolaan bahan bakar, mineral logam dan batuan. Kegiatan perusahaan pertambangan meliputi penyelidikan, penelitian, pengelolaan, eksplorasi, studi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan. Semua kegiatan pengelolaan sumber daya alam dilakukan oleh industri pertambangan.

Selain itu, kegiatan pascatambang berupa pemantauan dan pelestarian lingkungan, dilakukan secara berkesinambungan. Tentunya rangkaian proses industri pertambangan dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan ilmu pertambangan yang berlaku.

Menurut peraturan negara melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, Pertambangan memiliki beberapa golongan, yaitu pertambangan mineral logam, pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral bukan logam, dan pertambangan batuan. Pertambangan mineral dan batuan sendiri dikelompokkan menjadi lima komoditas tambang, yaitu mineral radioaktif, mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan batubara.

Padahal, ada ratusan perusahaan pertambangan di Indonesia yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Nah itulah perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia. Berikut perusahaan tambang batu bara, nikel, dan emas di Indonesia yang telah dirangkum kami untuk Anda ketahui.

1. PT Pertamina (Persero)

Pertama, ada PT Pertamina yang produknya tentu ramah terhadap masyarakat Indonesia. Mulai dari produk bahan bakar, oli, pelumas, gas, dan lain sebagainya. Perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia ini berdiri sejak 10 Desember 1957 dan berkantor pusat di Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta. Pertamina merupakan transformasi dari Institut Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional dan telah memonopoli pendirian SPBU di Indonesia hingga tahun 2000.

Perusahaan tambang di Jakarta ini mengoperasikan tujuh kilang minyak dengan total kapasitas 1.051,7 MBSD, memiliki pabrik petrokimia dengan total kapasitas 1.507.950 ton per tahun, dan pabrik LPG dengan total kapasitas 102,3 juta ton per tahun. Ada juga produk olahan dari perusahaan pertambangan di Indonesia seperti bahan bakar minyak, bahan bakar nonmigas, gas, pelumas dan petrokimia.

Bukti lain bahwa Pertamina adalah raksasa pengolahan migas adalah tersebarnya anak perusahaan di berbagai cabang sektor industri. Selain itu, terdapat sekitar 18 anak perusahaan Pertamina yaitu PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina Drilling Services Indonesia, PT Nusantara Regas, PT Pertamina EP, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertagas, PT Pertamina Hulu Negeri, PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina Trans Kontinental, PETRAL, PT Pertamina Retail dan PT Tugu Pertamina Indonesia, PT Pertamina Dana Ventura, PT Pertamina Bina Medika, PT Patra Jasa dan beberapa lainnya.

2. PT Kaltim Prima Coal: Perusahaan Pertambangan Batubara

PT Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara tertua dan terbesar di Indonesia. Berkantor pusat di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, perusahaan ini tentunya tercatat sebagai perusahaan pertambangan di Kalimantan dan telah berdiri sejak tahun 1982. PT Kaltim Prima Coal memiliki lahan pertambangan batu bara seluas 84.938 hektar. Namun pada tahun 2003, kepemilikan perusahaan ini berpindah tangan menjadi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan kepemilikan 100%.

Perusahaan pertambangan batubara ini memiliki 4.500 karyawan dan lebih dari 20.000 karyawan di divisi kontraktor. Selain itu, pertambangan juga memiliki pembangkit sendiri yaitu pembangkit listrik berkapasitas 3×15 MW dan 2×5 MW. Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 18 MW yang diberikan kepada PLN sebagai penerangan dan kebutuhan listrik warga Sangatta.

Sebagai salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia, PT Kaltim Prima Coal mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun. Pada 2018, perseroan berhasil memproduksi batu bara sebanyak 58 juta ton, pada 2019 sebanyak 62 ton, dan tahun ini juga diprediksi meningkat.

3. PT Freeport Indonesia

Anda tentu tidak asing lagi dengan PT Freeport Indonesia, sebuah perusahaan pertambangan emas di Indonesia. Perusahaan mengelola tambang Grasberg yang merupakan tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar ketiga di dunia. Tentu saja, hal itu mengangkat nama Perusahaan yang diresmikan pada tanggal 7 April 1967 di dunia internasional.

Pemerintah Indonesia telah mengambil 51% saham Freeport dengan uang tebusan Rp 56,1 triliun. Sebelumnya, pemerintah telah melakukan beberapa kontrak dengan Freeport, kontrak pertama pada tahun 1967 dengan pangsa Indonesia pertama sebesar 9,36% dan kemudian dilanjutkan kontrak kedua pada tahun 1991.

Perusahaan tambang yang beroperasi di Papua ini memberikan dukungan berupa investasi untuk pembangunan Papua selama 2012 sebesar USD 110,9 juta. Selain itu, ada program bina sosial senilai USD 68,14 juta dan program bina lingkungan senilai USD 39,26 juta. Alokasi dana investasi masih ditingkatkan sebesar USD 600 juta berupa infrastruktur sosial seperti asrama mahasiswa, rumah sakit, dan sekolah.

Bisa bekerja di PT Freeport Indonesia merupakan dambaan banyak anak teknik, tak jarang banyak yang menantikan lowongan kerja untuk perusahaan tambang asing di Indonesia.

4. PT Agincourt Resource

Perusahaan pertambangan di Indonesia berikutnya yang harus Anda ketahui adalah PT Agincourt Resource. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan mineral masyarakat serta menjalani berbagai program CSR dan produktivitas yang handal.

PT Agincourt Resource memiliki tambang emas bernama Martabe dengan luas 130.300 hektar di pantai barat Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan yang berkantor pusat di Pondok Indah Jakarta ini mengelola produk alam berupa mineral emas dan perak.

Perusahaan tambang tersebut mengelola sumber daya alam dengan total 7,8 juta ons emas dan 64 juta ons perak. Kapasitas operasi tambang emas di Martabe mencapai lebih dari 5,5 juta ton bijih per tahun dan mampu menghasilkan 350.000 ons emas serta 2-3 ons perak per tahun.

Profil dan website perusahaan tambang itu juga menyebutkan bila ada lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor. Sebanyak 99% dari mereka adalah warga negara Indonesia dan lebih dari 70% di antaranya direkrut dari penduduk lokal.

5. PT Vale Indonesia Tbk

Perusahaan tambang berikutnya di Indonesia adalah PT Vale Indonesia Tbk yang bergerak di industri pertambangan nikel. Hal ini sesuai dengan kontrak karya yang diubah pada 17 Oktober 2014 yang berlaku sampai dengan 28 Desember 2025. Vale beroperasi atas nama investor asing dan memiliki wilayah operasi 118.017 hektar lahan perusahaan yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Produk nikel dari Vale diimpor ke Jepang berdasarkan kesepakatan kedua negara. PT Vale Indonesia juga secara rutin melakukan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini untuk memastikan kondisi lingkungan di sekitar lokasi penambangan agar masyarakat tidak khawatir, apalagi terancam.

6. Adaro Indonesia

Adaro Indonesia merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1966 dan mendapat konsesi dari Pemerintah Indonesia di wilayah Kalimantan Selatan. Adaro Indonesia memiliki tiga tambang yaitu Tutupan, Paringin dan Wara di area konsesi menurut informasi di website perusahaan tambang tersebut.

Sepanjang 2019, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memproduksi 58,03 juta ton batu bara. Sementara pendapatan perseroan pada 2019 sebesar US$ 3,46 miliar. Jumlah ini turun 4,42% dari pendapatan 2018 sebesar US$ 3,62 miliar.

Perusahaan pertambangan yang berkantor pusat di Jakarta ini tercatat sebagai perusahaan terbuka. Sebanyak 43% saham dimiliki oleh PT Adaro Strategic Investments, sedangkan sisanya dimiliki oleh publik dan Garibaldi Thohir, saudara laki-laki Erick Thohir.

7. Perusahaan Batubara Berau

Nama perusahaan pertambangan di Kalimantan selanjutnya adalah PT Berau Coal yang juga merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983 dan berbasis di wilayah Berau, Kalimantan Timur. Sebelumnya lebih dikenal sebagai PT Risco dan berubah menjadi Berau Coal pada tahun 2010.

Berau Coal bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Selain itu, PT Berau Coal mendapat konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Samarinda, Kalimantan Timur. Kepemilikan perusahaan ini sebagian besar dikuasai oleh Vallar Investment UK Limited, sedangkan sisanya dimiliki oleh Sinarmas Group melalui Asia Resource Minerals Plc. Berau Coal mencatat produksi 26 juta metrik ton pada tahun 2016.

8. Kideco Jaya Agung

Kideco Jaya Agung juga merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Mayoritas saham Kideco Jaya Agung dikuasai oleh PT Indika Energy Tbk, pada tahun 2017. PT Indika Energy Tbk. menjadi pemilik 91 persen saham Kideco Jaya Agung, sedangkan sisanya dimiliki oleh Samtan Co., Ltd. Perusahaan memiliki konsesi pertambangan batu bara seluas 47.500 hektar (Ha) yang berlokasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kideco Jaya Agung mulai beroperasi pada tahun 1982 dan memproyeksikan produksi batubara sebesar 30 juta ton pada tahun 2021.

9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

ITMG merupakan salah satu raksasa batu bara di Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 11 triliun pada Maret 2020. 65 persen saham ITMG dipegang oleh Banpu Mineral Private Ltd, perusahaan asal Singapura. Sedangkan sisanya disediakan untuk umum. ITMG dikenal tidak pelit soal dividen karena kerap membagikan dividen dalam jumlah besar per lembar.

10. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam Tbk dulu bernama PN TABA dan kemudian berubah nama setelah menjadi Perseroan Terbatas. Pada tahun 2002, perusahaan bergerak di bidang pertambangan batubara di bursa. PTBA memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam Prima, PT Bukit Energi Investama, dan beberapa perusahaan lainnya.

Inalum menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan ini, yakni 65,93 persen dan sisanya 30,37 persen disediakan untuk publik. Nilai kapitalisasi pasar PTBA juga cukup besar yakni Rp 28 triliun pada Maret 2020. Perseroan berhasil membukukan laba Rp 4 triliun, meski pada 2019 batu bara lesu.

11. PT Aneka Tambang Tbk

Perusahaan pertambangan di Indonesia tentu sudah dikenal banyak orang, terutama bagi mereka yang gemar berinvestasi emas. PT Aneka Tambang Tbk merupakan anak perusahaan pertambangan BUMN Inalum dan didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan perusahaan meliputi eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemasaran sumber daya mineral.

Pendapatan perusahaan berasal dari eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral secara ekonomis, dan penjualan produk olahan kepada konsumen setia jangka panjang di Eropa dan Asia. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak perusahaan ini berdiri pada tahun 1968.

Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar rendah atau limonit, bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, ferronik, emas, perak dan bauksit. Jasa utama PT Antam adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi.

12. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)

PT Amman Mineral Nusa Tenggara merupakan perusahaan yang mengoperasikan tambang Batu Hijau. Perusahaan juga memiliki beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di wilayah konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara. Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan juga merupakan aset kelas dunia.

PT Amman Mineral Nusa Tenggara telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga dan 8 juta ons emas, dengan tambang masal dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang. Fasilitas yang dimiliki juga termasuk armada besar peralatan pertambangan, pembangkit listrik tenaga batu bara 112 MW, pelabuhan dengan terminal feri, layanan udara, pabrik pengolahan dengan kapasitas 120.000 ton per hari, dan townsite yang tertata dengan baik.

13. PT. Arutmin Indonesia

Daftar perusahaan pertambangan lain yang sukses di Indonesia pada tahun 2019 adalah PT. Arutmin Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi batubara untuk pembangkit listrik dan pabrik industri. Produk yang ditawarkan adalah sub bituminous coal, bituminous coal, dan produk batubara.

Arutmin Indonesia mengelola tambang Senakin, Satui, Mulia, Asam, Asam dan Batulicin, semuanya di lokasi tambang yang berada di Kalimantan Selatan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981 dan berbasis di Jakarta, Indonesia dan beroperasi sebagai anak perusahaan dari PT. Bumi Resources Tbk.

Arutmin Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di Indonesia. Perusahaan menandatangani kontrak pertambangan batubara dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981 yang dikenal sebagai Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

14. PT J Resources Asia Pasifik Tbk

Perusahaan pertambangan selanjutnya di Indonesia adalah PT J Resources Asia Pacific Tbk yang berkedudukan di Indonesia dan bergerak di bidang industri pertambangan emas. Perusahaan ini berinvestasi dan mengelola penambangan emas dan logam mulia lainnya di Australia.

Beberapa tambang aktif berproduksi, sementara yang lain dalam tahap pengembangan dan eksplorasi. PT J Resources Asia Pacific Tbk memiliki produksi pertambangan emas yang berlokasi di Penjom, Malaysia dan Lanut di Sulawesi Utara, Indonesia. Selain itu, proyek eksplorasi Perseroan berlokasi di Bulagidun, Bolangitang, dan Tembaga di Sulawesi Utara, Indonesia.

PT J Resources Asia Pacific Tbk juga bergerak dalam bidang pengadaan jasa katering, serta usaha perdagangan umum, transportasi dan perumahan. Anak perusahaannya bernama PT J Resources Nusantara yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa.

15. PT Timah

Perusahaan ini didirikan di BUMN pada tanggal 2 Agustus 1976 dan bergerak di bidang pertambangan timah. PT Timah, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995, adalah produsen dan eksportir logam timah. Perseroan juga memiliki segmen usaha pertambangan timah yang terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran.

PT Timah memiliki ruang lingkup di bidang pertambangan, industri, perdagangan, transportasi dan jasa. Kegiatan utama perusahaan sebagai holding company yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan memberikan jasa pemasaran kepada kelompok usaha. Pada 2019, PT Timah membukukan pendapatan Rp 19,30 triliun pada tahun lalu. Meningkat 75,13% dari pendapatan tahun 2018, yaitu Rp 11,02 triliun. Perusahaan tambang Indonesia itu juga menggeser Yunnan Tin sebagai produsen timah olahan terbesar di dunia.

Itulah 15 perusahaan pertambangan di Indonesia yang harus Anda ketahui. Beberapa perusahaan tambang tersebut berasal dari Kalimantan, khususnya pertambangan batu bara.